Negara Malaysia memiliki populasi yang beragam dan merupakan tujuan populer bagi para pembuat liburan. Negara ini memiliki sejarah budaya dan agama yang kaya dan ekonomi sedang berkembang pesat. Selain pantai-pantai yang masih asli dan lanskap yang rimbun, tempat ini juga merupakan rumah bagi beberapa cadangan minyak dan gas terbesar di dunia. Perekonomian telah berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir dan diperkirakan akan terus berkembang di tahun-tahun mendatang. Kepadatan penduduk juga semakin meningkat, dengan semakin banyak orang memilih untuk tinggal di pedesaan.
Kepadatan Populasi Menurut Negara Bagian Malayasia
Malaysia adalah negara yang terdiri dari 13 negara bagian dan wilayah federal. Ini adalah negara multi-etnis. Di antara warganya adalah orang Melayu, Cina, India, Thailand, Burma, dan banyak minoritas lainnya. Populasi tersebar di seluruh negeri dan berkembang pesat.
Kota-kota terbesar di Malaysia termasuk Kuala Lumpur, Johor Bahru, dan Ipoh. Ketiga wilayah metropolitan ini adalah rumah bagi total gabungan lebih dari empat juta penduduk. Selangor adalah negara bagian terbesar dalam hal populasi. Ini juga memiliki ekonomi terbesar dalam hal PDB.
Kota Kuala Lumpur, juga dikenal sebagai KL, adalah ibu kota Malaysia. Ini adalah pusat kota terbesar di negara ini, dengan populasi lebih dari 1,808 juta. Kepadatan populasi di wilayah metro telah meningkat selama beberapa tahun. Kepadatannya telah mencapai 6085 pada tahun 2000 dan meningkat menjadi 6429 pada tahun 2004, dengan perkiraan populasi 9502 pada tahun 2020.
Kanker Paru-Paru Negara Malaysia
Di Malaysia, kanker paru-paru adalah penyebab paling umum kematian terkait kanker. Itu menyumbang 10% dari semua keganasan. Ini paling umum pada pria Melayu, Cina dan India. Pada tahun 2016 tercatat 48.639 kasus baru kanker.
Risiko seumur hidup terkena kanker paru-paru di Malaysia paling tinggi di antara kelompok usia 60-74 tahun. Dalam 20 tahun ke depan, jumlah ini diperkirakan akan berlipat ganda. Hal ini akan memberikan tekanan yang luar biasa pada sistem perawatan kesehatan di negara ini.
Jaringan Kanker Paru Malaysia mempromosikan kesadaran dan skrining yang tepat. Organisasi ini juga melawan kesalahpahaman umum tentang penyakit ini.
Untuk mengatasi masalah kanker paru-paru secara efektif, infrastruktur yang kuat perlu disiapkan. Saat ini, sistem perawatan kesehatan di Malaysia terbagi menjadi dua jenis: publik dan swasta.
Untuk umum, ada total enam rumah sakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Fasilitas ini dijalankan oleh Kementerian Kesehatan yang menyediakan layanan kesehatan dengan tarif bersubsidi kepada masyarakat umum. Selain itu, setidaknya ada empat puluh fasilitas kesehatan swasta yang menawarkan pengobatan untuk pasien kanker. Beberapa dari fasilitas swasta ini memiliki daftar tunggu yang singkat. Tergantung pada jenis kankernya, perawatan seperti kemoterapi dan imunoterapi sering ditawarkan.
Pertumbuhan Ekonomi
Malaysia adalah kontributor utama ekonomi dunia. Ini adalah negara non-barat yang merupakan salah satu ekonomi dengan pertumbuhan tercepat. Selama dekade terakhir, pertumbuhan ekonomi negara ini cukup mengesankan. Itu tumbuh sekitar delapan persen selama beberapa tahun.
Berbagai faktor membantu Malaysia mencapai pertumbuhan pesatnya. Misalnya, lokasinya yang dekat dengan jalur perdagangan, listrik murah, dan sistem telekomunikasi yang handal. Selain itu, negara ini merupakan pemasok produk primer yang baik ke negara-negara industri.
Pemerintah Malaysia juga menerapkan program restrukturisasi sosial dan ekonomi untuk membantu kelompok pribumi. Pemerintah berusaha menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan redistribusi kekayaan.
Faktor kunci lainnya adalah pendidikan lanjutan. PDB Malaysia meningkat sebesar 7 persen per tahun. Itu juga menawarkan upah rendah dan impor bahan baku bebas bea. Negara ini mengembangkan berbagai industri.
Agama Negara Malaysia
Malaysia adalah negara yang identitas agamanya didasarkan pada budaya Melayunya. Ini memiliki populasi Muslim yang signifikan, tetapi pemerintah telah mengizinkan beberapa etnis minoritas untuk mempraktikkan agama mereka sendiri. Itu juga telah memperkenalkan gereja-gereja non-denominasi di abad ke-20.
Meskipun Islam adalah agama resmi negara, Kristen adalah agama terpopuler kedua di Malaysia. Selain itu, agama Buddha dianut oleh sekitar 20% populasi. Agama lain yang umum dipraktikkan termasuk Hindu, Sikhisme, dan Animisme.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kontroversi muncul terkait kebebasan beragama di Malaysia. Konstitusi Malaysia menjamin kebebasan beribadah, dan negara tidak akan mencampuri urusan keyakinan. Namun, beberapa kelompok Islam konservatif mendapatkan pengaruh yang lebih besar.
Identitas Islam sangat terkait dengan budaya Malaysia, dan negara tersebut telah menjadi model bagi negara-negara Islam lainnya. Pemerintah negara itu telah memperdebatkan apakah harus mempromosikan keyakinan umat Islam.